Minggu, 12 Oktober 2008

Bikin Radiator Honda Vario Antiservis

oilAda sindiran soal motor berpendingin air menggunakan radiator. Diucap Freddyanto Basuki, bos divisi service PT. KMI. "Cuma di Indonesia ada service radiator. Di Eropa, Amerika atau Jepang sampai motor hancur, radiator tidak pernah di cervice.
Sebenarnya, bukan karena radiator di negara maju dibuang setelah usia pakainya habis. Tapi, lantaran di sana radiator gak pernah rusak karena karat atau kotosi, apalagi tersbumbat kotoran. "Sebab mereka ngisi radiator pakai cairan khusus, yaitu radiator coolant," imbuh Freddy.

Kenapa nggak bumpet jika pakai radiator coolant? Dijelasin Muhammad Abidin, dari technical service, PT. YMKI. Menurutnya radiator wajib diisi coolant, sebab kalo pake air biasa atau air tanah, mengandung mineral atau zat besi.

Pada air tanah ada magnesium, kalsium dan lainnya. Bikin karat jika ketemu besi dan bikin korosi jika kena aluminium. Tandanya totol-totol putih kayak panu. Ujung sekat tersumbat atau radiator rapuh dan bolong.

Kalo gitu, mestinya bisa pakai air murni alias air suling? Misalnya, air hasil kondensasi dari air conditioner alias AC? Tentu bisa! tapi air murni sulit dicari di pasaran. trus kalau pun ada, menurut Abdiin lagi punya kelemahan dibanding coolant. "Titik didih air murni rendah. Yaitu di 100 derajat celcius. Alhasil, pendinginan tidak maksimal".

Sedang coolant sesuai fungsinya, untuk pendinginan, titik didihnya lebih tinggi. Bisa 120 derajat C atau lebih tergantung formulanya.


Tergantung Spek dan Garansi

Hampir semua pabrikan yang bikin motor pendingin air ngeluarin coolant. Misalkan Honda dan Yamaha mengeluarkan coolant khusus vario dan V-ixion serta jupiter MX. Plus seabrek merek coolant di pasar bebas. Ada hijau tua, hijau muda atau kuning.

Pertanyaannya, gimana kalo tukar pakai? Contoh, coolant V-ixion buat Vario atau sebaliknya. Atau nambahin coolant di radiator Kawasaki Ninka dengan punya V-ixion atau Vario. Atau ganti atau tambah dengan coolant merek lain yang dijual di pasaran. Ya...atau apa hasilnya?

Dijawab kompak Freddyanto dan Abidin diiyakan Handi Hariko dari Departemen technical Service, PT. AHM. Menurut mereka selama speknya sama, boleh-boleh saja. "Kalau spek tidak sama, dikhawatirkan cairan bergumpal dan malah menyumbat kisi radiator, "tegas Freddy.

"Makanya cek duu komposisi coolant pada label botol di kemasan," timpal Abidin. Tapi karena menyangkut jaminan motor, lebih baik pakai yang disarankan pabrikan. Ketimbang garansi hilang karena pakai coolant merek lain," saran Handi.

Tapi jika terjadi kebocoran, ketiganya tak menyarankan penambahan air radiator. "Biar bagaimana pun coolant yang sudah terpakai unsurnya sudah berubah. Kalau ditambah, performanya akan beda. Makanya sekalian aja diganti.

Sumber MotorPlus

Tidak ada komentar: